BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Sekarang
ini sudah banyak teknologi dengan berbagai inovasi yang dapat digunakan untuk
membantu menyelesaikan pekerjaan yang dilakukan di dalam aspek social setiap
individu. Salah satu pengadopsian teknologi yang begitu pesat terjadi beberapa
tahun ini adalah teknologi interkoneksi atau yang kita kenal dengan internet.
Internet
sendiri dalam perkembangannya telah banyak diadopsi kedalam berbagai perangkat
teknologi lainnya seperti halnya handphone, smartphone, gatget melalui layanan komunikasi
data mobile (packet data), sehingga
layanan ini menjadi pilihan alternative untuk mengakses internet, hal ini
dikarenakan perkembangan layanan komunikasi data mobile (packet data) telah mencakup teknologi dari sisi jaringan, handset,
dan content yang pada awalnya kita kenal GPRS, EDGE, UMTS, HSDPA, HSUPA, HSPA +,
dan sekarang sudah mendukung kecepatan akses data pada generasi keempat 4G.
Sumber
: GSMA Intelligence
Dinegara
– negara berkembang pengadopsian komunikasi data mobile (packet data) menjadi sebuah perhatian khusus dan dijadikan untuk
mengetahui model penerimaan teknologi dikalangan penggunanya. Sejalan dengan
hal tersebut pengadopsian teknologi internet pada komunikasi data mobile (packet data) generasi keempat 4G terus
mengalami peningkatan hal ini pun dapat dilihat berdasarkan data dari GSMA
Intelligence yang memprediksikan bahwa secara global di negara - negara
berkembang pengadopsian teknologi 4G mengalami peningkatan yang begitu pesat tiap
tahunnya dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
Sumber : GSMA
Intelligence
Menanggapi
mengenai perkembangan dalam pengadopsian teknologi 4G Onno W. Purbo berpendapat
dalam laporan profil internet Indonesia (2012), pertumbuhan internet yang
sangat pesat saat ini ditandai dengan perkembangan pada aspek teknologi dimana
kecepatan akses internet yang telah mengarah pada generasi keempat 4G dari Broadband
Wireless Acces (BWA).
Di Indonesia sendiri teknologi
4G, baru dapat dinikmati pada pertengahan tahun 2013 khususnya diwilayah
Jabotabek tentunya hal ini tidaklah lepas dari peranan PT. Internux yang memperkenalkan
produk internetnya bernama Bolt Super 4G Long Term Evolution (LTE). Adapun fitur
layanan yang disediakan oleh Internet Bolt Super 4G Long Term Evolution ini
diantaranya:
1.
Dari segi kecepatan
10 kali provider biasa, kecepatan
download yang tinggi,
video high definition yang
jernih dan kerja aplikasi yang optimal. Serta Browsing, main games,
dan video chat dengan teman atau keluarga dapat dilakukan melalui
tablet atau smartphone. (Boltsuper4g, 2014)
2.
Harga super
dahsyat kemudahan
akses internet lebih seru karena harganya yang super dahsyat. Mulai dari IDR
6000/GB, bisa menikmati serunya internetan dengan kecepatan tinggi. Dapat share koneksi internet ke 8 perangkat melalui
mobile Wi-Fi. (Boltsuper4g, 2014)
3.
Instant upload
and download lebih cepat daripada minum sebotol air Uninterrupted, Video Call No Buffer HD Streaming,
Streaming Youtube tidak akan putus-putus dan akses internet Real Time Digital Map. (Boltsuper4g, 2014)
4.
Layanan auto renewal ialah layanan yang hadir pada tahun 2015
dengan tujuan untuk memperpanjang paket internet secara otomatis dengan
memotong pulsa di akhir masa berlaku paket.
(Boltsuper4g, 2015)
Kehadiran
Internet Bolt Super 4G Long Term Evolution (LTE) tidak serta merta berpengaruh
secara positif terhadap penggunaanya. Hal ini dapat dilihat dari berbagai respon/tanggapan
yang banyak ditemukan pada media online seperti website, forum dan media sosial
yang tidak luput dari persepsi penggunanya sehingga memicu berbagai macam argumentasi.
Tentunya hal ini merupakan permasalahan yang perlu dikaji secara mendalam dan
perlu diidentifikasi apa yang menyebabkan Internet Bolt Super 4G Long Term
Evolution (LTE), yang telah dikomersialkan begitu banyak mendapat sorotan dari
penggunanya.
Sebenarnya
penggunaan produk dan jasa dari suatu teknologi sering dijelaskan dengan
menggunakan bentuk penerimaan teknologi. Selama beberapa tahun ini, bentuk
penerimaan teknologi telah mendapat dukungan empiris yang kompleks melalui
validasi, aplikasi, dan replikasi agar mampu untuk memperkuat prediksinya
terhadap penggunaanny. Model dalam penerimaan teknologi merupakan bentuk
pengadopsian dari teori tindakan beralasan yang memiliki dua konstruk utama
dalam pemodelannya, yaitu kemudahan pengguna (perceived ease of use) dan manfaat (perceived usefulness). kemudahan penggunaan diartikan sebagai
tingkat kepercayaan seseorang bahwa dalam menggunakan suatu teknologi akan
bebas dari usaha yang keras sedangkan manfaat diartikan sebagai tingkat
kepercayaan seseorang bahwa menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan
kinerja pekerjaannya (Davis, et al., 1989).
Telah
banyak penelitian yang telah dilakukan dinegara-negara berkembang dengan
menggunakan teori tindakan berdasarkan model penerimaan teknologi, seperti yang
dilakukan oleh :
1. Mei
Ying Wu, et al., (2014), penelitian tersebut dilakukan untuk mengetahui faktor
yang mempengaruhi minat pengadopsian teknologi 4G WiMax di Taiwan berdasarkan model pendekatan Technology
Acceptence Model (TAM). Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Eizan Azira M.S
& Siti Zobidah Bt Omar,
(2013), penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui persepsi pengguna dalam memanfaatkan kehadiran teknologi 4G
menggunakan Technology Acceptance Model (TAM).
2. Penelitian
selanjutnya dilakukan oleh Johann J. Kranz (2012).
Penelitian ini didassari oleh perkembangan mobile data service yang
diperkirakan terdapat kesenjangan sehingga mempengaruhi pengguna pasca
penggunaan layanan mobile data service. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Sandep
Kumar & Vibhuti Sikri (2013).
3. Penelitian
ini dilakukan berdasarkan persepsi kemanfaatan dan kegunaan perangkat teknologi
yang paling sering digunakan, sehingga perlu diketahui factor apa saja yang
memberikan pengaruh terhadap kemanfaatannya.
4. Penelitian
selanjutnya yang dilakukan oleh Wong Lai Soon, et al.,(2013) Penelitian
ini didasari oleh perkembangan layanan komunikasi data yang telah mengalami
perubahan dengan hadirnya teknologi (4G) sehingga dilakukan penelitian mengenai
minat penadopsiannya.
Menurut
peneliti khususnya di Indonesia sendiri penelitian mengenai model penerimaan
teknologi sudah banyak dilakukan, akan tetapi peneliti belum menemukan
penelitian yang sama seperti yang peneliti lakukan ini, bertolak ukur dari
latar belakang dan penelitian terdahulu yang telah peneliti uraikan diatas,
sehingga peneliti sangat tertarik untuk melakukan penelitian tentang ”Pengaruh Terhadap Minat Pengadopsian Internet Bolt Super 4G Long Term Evolution Dengan
Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) ”.
1.2 Identifikasi
Masalah
Berdasarkan
research problem dalam penelitian ini adalah, banyaknya respon yang banyak
ditemukan didalam berbagai media online sehingga memicu berbagai argumentasi dalam
penggunaan Internet Bolt Super 4G Long Term Evolution (LTE), sehingga
diidentifikasi bahwa Internet Bolt Super 4G Long Term Evolution (LTE) tidak
serta merta mendapat respon yang baik di kalangan penggunanya dan perlu untuk dijelaskan
dengan menggunakan bentuk penerimaan teknologi sehingga
dalam penelitian ini diketahui factor – factor apa saja yang mempengaruhi minat
pengadopsian Internet Bolt Super 4G Long Term Evolution (LTE).
1.3 Perumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi
masalah yang telah peneliti uraikan diatas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Apakah
persepsi kemudahan berpengaruh terhadap minat penggunaan Internet Bolt Super 4G
Long Term Evolution (PEU – BI).
2) Apakah
persepsi manfaat berpengaruh terhadap
minat penggunaan Internet Bolt Super 4G Long Term Evolution (PU-BI).
3) Apakah
persepsi kemudahan berpengaruh terhadap sikap penggunaan Internet Bolt Super 4G
Long Term Evolution (PEU-ATU).
4) Apakah
persepsi manfaat berpengaruh terhadap
sikap penggunaan Internet Bolt Super 4G Long Term Evolution
(PU-ATU).
5) Apakah
sikap pengguna berpengaruh terhadap minat
penggunaan Internet Bolt Super 4G Long Term Evolution
(ATU-BI).
6) Apakah
faktor sosial berpengaruh terhadap sikap penggunaan Internet Bolt Super 4G Long
Term Evolution (SI-ATU).
7) Apakah
faktor sosial berpengaruh terhadap minat penggunaan Internet Bolt Super 4G Long
Term Evolution (SI-BI).
1.4 Batasan
Masalah
Agar penelitian ini tidak
meluas dalam konteks pembahasannya, maka peneliti dalam melaksanakan penelitian
ini, hanya difokuskan terhadap faktor - faktor
yang diprediksikan berpengaruh terhadap minat pengadopsian Internet Bolt Super
4G Long Term Evolution, dengan menggunakan pendekatan Technology
Acceptence Model
(TAM).
1.5 Tujuan
dan Manfaat Penelitian
1.5.1.
Tujuan
Adapun tujuan dalam
penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran penerimaan pengadopsian Internet
Bolt Super 4G Long Term Evolution (LTE) dan melakukan pengujian model
penerimaan dengan pendekatan Technologi Acceptance Model (TAM) serta meneliti
dan menguji hubungan antara variable-variabel yang diindikasikan berpengaruh
terhadap minat pengadopsian Internet Bolt Super 4G Long Term Evolution (LTE).
1.5.2. Manfaat
Merujuk pada tujuan penelitian
diatas, maka penelitian ini sekurang-kurangnya diharapkan dapat memberikan dua
kegunaan, yaitu :
1) Penelitian ini nantinya, diharapkan
dapat memberikan sebuah hasil yang sesuai dengan yang diharapan agar dapat
dipublikasikan secara global, karena penelitian ini sangat penting bagi pihak –
pihak yang terkait maupun lembaga survey teknologi khususnya tentang 4G LTE,
dan juga bisa di jadikan informasi bagi pengguna dan calon pengguna Internet Bolt
Super 4G Long Term Evolution (LTE),
2) Hasil Penelitian ini dapat digunakan
sebagai acuan dasar bagi penelitian berikutnya, terutama penelitian yang
teratrik pada tema penerimaan teknologi 4G Long Term Evolution (LTE) di
Indonesia.
1.6
Ruang
Lingkup Penelitian
Untuk
mendapatkan hasil penelitian yang terarah, maka peneliti perlu membatasi ruang
lingkup penelitian, penelitian ini peneliti fokuskan hanya kepada pengguna Internet
Bolt Super 4G Long Term Evolution(LTE). Berdasarkan
ruang dalam penelitian ini, dapat dirumuskan mengenai masalah yang akan diteliti yaitu faktor
– faktor yang mempengaruhi minat pengadopsian/pengguna Internet
Bolt Super 4G Long Term Evolution.
1.7. Sistematika Penulisan
Sistematika merupakan suatu penjabaran secara deskriptif
tentang hal – hal yang ditulis, yang secara garis besar terdiri dari bagian
awal, bagian isi dan bagian akhir, dibawah ini merupakan sistematika dalam
penelitian ini :
BAB
I :
PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan tentang
latar belakang masalah, perumusan masalah tujuan dan manfaat penelitian serta
sistematika penulisan tesis
BAB
II : TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini diuraikan mengenai
penelitian terdahulu yang akan dijadikan rujukan dalam penelitian yang akan
dilakukan, kemudian berisi tentang landasan teori, kerangka pemikiran serta
hipotesis penelitian yang akan dilakukan.
BAB
III: METODE PENELITIAN
Dalam bab ini secara garis besar
diuraikan mengenai metode yang akan digunakan untuk penelitian ini yang
meliputi rancangan penelitian, batasan penelitian, model analisis, identifikasi
variabel, definisi operasional dan pengukuran variabel, instruman penelitian,
populasi sample dan teknik pengambilan sample
data dan metode pengumpulan data, serta teknik analisis data yang
digunakan.
BAB IV
: GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN
ANALISIS DATA
Bab ini menyajikan tentang gambaran
subyek penelitian secara garis besar menjelaskan tentang responden penelitian
dari aspek demografis, serta analisis data yang menjelaskan hasil penelitian
yang terdiri dari analisis deksriptif, pengujian hipotesis dan pembahasan.
BAB V : PENUTUP
Dalam bab ini berisi kesimpulan,
keterbatasan penelitian dan saran yang berguna bagi penggunaan internet bolt super
4G Long Term Evolution, serta penyempurnaan untuk penelitian selanjutnya.




0 Comments:
Post a Comment